Hawa
dingin mencucuk tulang saat saya membuka mata di sebuah villa di
Parapat. Dari dalam jendela kamar, saya mengintip sebuah danau maha
luas di seberang jalan. Danau itu menggoda saya untuk melangkah ke
arahnya.Saya berdiri persis di tepi danau itu, memandang kagum pada
lukisan indah hasil karya Sang Pencipta.Danau seluas kurang lebih
369.854 Ha itu bernama Danau Toba.
Danau Toba dipandang dari kota Parapat sangat menakjubkan. Rasa capek,
lelah selama perjalanan semalam menempuh waktu kurang lebih empat jam
dari kota Medan ke Parapat terbayar lunas dengan melihat danau ini. Saya
bahkan tak percaya bisa berada di tempat seindah ini, sebelumnya saya
tidak pernah bermimpi untuk mengunjungi danau ini, karena berbagai
alasan ketidakmungkinan. Tapi kini, danau vulkanik yang merupakan danau
terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara telah hadir di depan mata.
Saya
bersama kawan-kawan Pers Mahasiswa (Persma) Se-Indonesia yang tergabung
dalam Pelatihan dan Pendidikan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional
(PPJTLN) yang diselenggarakan oleh Persma Suara Usu (Universitas
Sumatera Utara) pada 27 November 2010 lalu, menaiki kapal Ferry untuk
melihat lebih jauh pemandangan Danau Toba. Saya naik ke tingkat atas dan
duduk di buritan kapal. Mesin menderu lembut, air danau mulai berpusar
dan kapal perlahan bergerak jauh meninggalkan Parapat.
Selama
berlayar mengitari Danau Toba, tak henti-hentinya saya berdecak kagum
atas keindahan panoramanya, lebih indah dari yang disaksikan di
media-media. Pesona eksotisnya berupa hamparan air tenang yang jernih
dan sangat luas laksana lautan dengan dikelilingi pepohonan rindang,
gunung dan perbukitan yang sebagian gundul namun menawan.Sesekali
diselingi awan dan kabut yang menggantung, memberikan kesejukan dan rasa
damai di hati.Hmm...pantas saja danau ini dinobatkan sebagai 7
keajaiban dunia yang di gelar The New 7 Wonders Foundation pada 31 Mei
2005. Danau Toba memang punya magnet tersendiri dalam menarik wisatawan
domestik dan mancanegara. Danau Toba terletak di wilayah
Parapat-Sumatera Utara, berukuran 1700 meter persegi dengan kedalaman
kurang lebih 450 meter dan terletak 906 meter di atas permukaan laut.
Danau ini memiliki ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer.
Danau Toba diapit oleh enam kabupaten, yaitu Kabupaten Simalungun,
Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang
Hasundutan, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Dairi. (www.wikipedia.com)
Di
tepi Danau Toba terdapat beberapa air terjun yang sangat mempesona.
Dari atas kapal, saya melihat di pinggir danau terdapat batu yang
menggantung menyerupai orang, konon masyarakat Batak percaya batu itu
jelmaan seorang putri yang bunuh diri. Enam puluh menit kemudian,
kapal berlabuh di tepi sebuah pulau yang terletak di tengah-tengah
danau, pulau itu bernama Pulau Samosir. Pulau Samosir, seperti yang
dikutip dari situs www.SilabanBroherhood.com adalah pulau yang berada di
tengah-tengah Danau Toba di Sumatera Utara. Suatu pulau dengan
ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.Samosir menjadi kabupaten
pada Januari 2004.Sebelumnya, pulau ini merupakan bagian dari Kabupaten
Toba Samosir. Terdiri atas 9 kecamatan, yaitu Pangururan (Ibu Kota
Kabupaten), Harian, Sianjur Mulamula, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi,
Ronggur Nihuta, Simanindo, dan Sitio-Tio.
Nuansa budaya yang
kental berupa rumah-rumah tradisional khas Batak menyambut kedangan
kami.Di pulau Samosir, kami mengunjungi desa Tomok.Di Tomok terdapat
rumah adat batak tempat Raja Sidabutar menetap, juga menikmati hiburan
dari tarian patung Si Gale-Gale yang dipandu oleh sesepuh Batak.Si
gale-gale merupakan salah satu atraksi kesenian rakyat tanah Batak,
yaitu berupa patung kayu yang dibuat dapat menari mengikuti irama
gondang.
Sesepuh Batak menjelaskan, Si Gale-Gale diperuntukan
untuk menghibur Raja Rahat yang kehilangan anaknya. Raja sangat
terpukul, sehingga ia memerintahkan pemahat untuk membuat patung dari
kayu sebagai wujud anaknya. Patung ini diikat ke jalinan tali yang
digunakan untuk menggerakkan tubuhnya.Lalu Si gale-gale dapat menari
mengikuti irama gondang. Namun, patung kayu Si Gale-Gale yang berada di
desa Tomok tersebut hanyalah patung tiruan, aslinya disimpan di museum
kesenian di Jakarta.
Sebagian peserta Salam Ulos Jurnalisme Damai
ikut menari mengikuti tarian patung Si Gale-Gale.Walaupun hanya kedua
tangan dan mata Si Gale-Gale yang menari, namun cukup menghibur dan
menggelitik.Saat menari, pengunjung wajib memberi sawer kepada patung si
Gale-Gale.Di situlah kadang kekonyolan-kekonyolan pengunjung dilakukan,
seperti salah satu panitia Salam Ulos bernama Dayat memelototi Si
Gale-Gale.
Setelah
puas menikmati hiburan patung Si Gale-Gale, kami berziarah ke pemakaman
raja Sidabutar.Sidabutar merupakan orang pertama yang menetap di Pulau
Samosir. Uniknya, saat hendak memasuki makam raja Sidabutar dan
keluarganya, kami tidak diperkenankan masuk tanpa memakai kain ulos yang
tersedia di gerbang makam.
Di kompleks pemakaman raja, terdapat 3
kuburan Raja Sidabutar dan 3 kuburan keturunannya.Kuburan yang sudah
berumur 200 tahun itu terbuat dari batu utuh. Pada kuburan batu itu
dipahatkan wajah sang raja dan seorang gadis yang konon sangat cantik.
Di sana juga terdapat patung orang Aceh yang konon bijak dan menjadi
penasihat raja. Sekaligus menjadi penglima perang yang sangat dipercaya. Usai
berziarah, kami mengunjungi rumah adat Batak.Rumah itu seperti sebuah
museum yang menyimpan benda-benda pusaka Batak.Ukiran khas, kalender
Batak, alat musik tradisional dan lain-lain.
Berbagai kerajinan
khas Batak di Tomok memikat hati untuk dijadikan oleh-oleh, seperti
baju, pernak-pernik berlabel Lake Toba atau Danau Toba, patung, tas,
topi, kain ulos, membius saya dalam keindahan pemandangan budaya
menakjubkan. Sulit melukiskan dengan kata-kata betapa mengesankannya
berada di Pulau Samosir. Bila ingin membuktikan, coba saja datang
langsung ke sana.
Hanya sekitar tiga jam saja kami berada di
Pulau Samosir, panitia segera mengkondisikan kami untuk kembali ke
kapal. Wajah lelah tercipta dari raut masing-masing, sebagai penawar
lelah, kami bernyanyi-nyanyi dan berfoto ria. Tak terasa kapal hampir
merapat di tepi Parapat.Dari atas kapal, saya melihat atraksi nyelam
anak-anak Danau Toba dalam memperebutkan uang-uang logam yang dilempar
oleh para penumpang. Atraksi ini diberi nama oleh anak-anak sekitar
dengan nama cilling.
dikutip dari http://fathal-banteni.blogspot.co.id/2011/09/contoh-feature-perjalanan.html
TEMAN – TEMAN YANG MAU BERLIBUH KE MEDAN DAN DANAU TOBA , BISA MENGHUBUBUNGI KAMI DI TARA TOURS INDONESIA. PERUSAHAAN KAMI ADALAH BIRO PERJALAN WISATA MENYEDIAKAN BEBERAPA PAKET LIBURAN MENARIK DAN HEMAT .
KAMI DAPAT DIHUBUNGI PADA ALAMAT DI BAWAH INI :
TIARA TOURS INDONESIA JLN. PANGLIMA DENAI NO. 76 MEDAN, 20227 LICENSED : 503/508.SK/IUP/BPW/MM/2011 TEL/FAX : +6261 - 733 59 765 EMAIL : TIARATOURSINDONESIA@GMAIL.COM HP / WA +6281383535091 HP / WA +6285358982828 HP / WA +6285762820068
TERSEDIA RENTAL MOBIL DAN BUS PARIWISATA TOYOTA AVANZA SUZUKI ERITGA INOVA REBORN ISUZU ELF TOYOTA HIACE MEDIUM BUS BIG BUS
NOTE : KENDARAAN YANG DISEWAKAN TIDAK LEPAS KUNCI , WAJIB PAKAI DRIVER PERUSAHAAN
1 komentar:
SALAM , HORAS
ReplyTEMAN – TEMAN YANG MAU BERLIBUH KE MEDAN DAN DANAU TOBA , BISA MENGHUBUBUNGI KAMI DI TARA TOURS INDONESIA. PERUSAHAAN KAMI ADALAH BIRO PERJALAN WISATA MENYEDIAKAN BEBERAPA PAKET LIBURAN MENARIK DAN HEMAT .
KAMI DAPAT DIHUBUNGI PADA ALAMAT DI BAWAH INI :
TIARA TOURS INDONESIA
JLN. PANGLIMA DENAI NO. 76 MEDAN, 20227
LICENSED : 503/508.SK/IUP/BPW/MM/2011
TEL/FAX : +6261 - 733 59 765
EMAIL : TIARATOURSINDONESIA@GMAIL.COM
HP / WA +6281383535091
HP / WA +6285358982828
HP / WA +6285762820068
TERSEDIA RENTAL MOBIL DAN BUS PARIWISATA
TOYOTA AVANZA
SUZUKI ERITGA
INOVA REBORN
ISUZU ELF
TOYOTA HIACE
MEDIUM BUS
BIG BUS
NOTE :
KENDARAAN YANG DISEWAKAN TIDAK LEPAS KUNCI , WAJIB PAKAI DRIVER PERUSAHAAN
TERIMA KASIH
Posting Komentar